Tuesday, April 22, 2008

Angket sederhana

Angket Sederhana

A. 5 karakter guru terbaik menurut saya:
1. Ramah, artinya seorang guru itu tidak boleh membentak anak didiknya.

2. Memahami keadaan para siswanya, bukan hanya di dalam kelas saja akan tetapi keadaan di luar kelas juga. Seperti keadaan keluarganya. Guru itu di kelas harus bisa menjadi orang tua bagi para siswanya. Baik guru maupun guru Bimbingan Konseling harus bisa mengetahui Multiple Intelligences atau kecerdasan jamak yang dimiliki oleh para siswanya. Karena para siswa tidak semuanya menyukai pelajaran yang diajarkan. Akan tetapi ada salah satu yang mereka sukai. Atau mungkin bisa saja di luar mata pelajaran, seperti kursus-kursus atau Pendidikan Non Formal.

Multiple Intelligences yang merupakan teori yang dikemukakan oleh Psikolog dan profesor dari Harvard University, Howard Gardner. Dalam teorinya, Gardner mengemukakan tujuh jenis kecerdasan, yakni, linguistik, bermusik, logika matematika, spasial, kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal. Dengan memahami teori ”Multiple Intelligences" yang dikemukakan Gardner, guru, pegawai administrasi sekolah, dan orang tua dapat lebih memahami siswa. Mereka dapat membimbing siswa belajar dalam berbagai macam cara, dan membantu mengarahkan siswa belajar mandiri.

3. Menguasai kelas, dalam artian seluruh siswa harus diteliti. Jangan sampai siswa merasa bosan berada di dalam kelas.

4. Mempunyai Inovasi terhadap pembelajaran, jadi di dalam kelas itu seorang guru memiliki ide-ide yang kreatif yang membangun pola pikir para siswa.

5. Menguasai bahan pengajaran, dan bisa menyampaikannya kepada murid dengan baik. Jangan sampai hanya bisa mengetahui materi itu untuk diri pribadi tapi tidak mampu menyampaikannya dengan benar agar nantinya bisa dimengerti oleh para siswanya tersebut.

B. 5 karakter guru terburuk menurut saya:
1. Gampang marah. Seorang guru tidak boleh semena-mena terhadap para siswanya, karena tugas guru adalah mendidiknya dengan cara-cara yang sesuai, bukan dengan meluapkan emosinya.

2. Membawa-bawa masalah pribadi ke dalam kelas. Misalnya seorang guru itu mempunyai masalah di dalam keluarganya, maka jika sudah berada di dalam kelas hendaknya bisa memposisikan bahwa dia sekarang berada di dalam kelas dan yang dihadapi adalah anak didik, bukan merupakan orang yang sedang ada masalah. Masalah yang sedang dihadapi itu disimpan dulu dan jika sudah keluar dari kelas baru masalah tersebut dicoba diselesaikan tanpa mengaitkannya dengan keadaan di kelas tadi. Tujuannya supaya para siswa tetap bisa belajar dengan baik, begitupun yang mengajarnya.

3. Tidak menerima pendapat dari para siswanya, ingin menang sendiri. Seorang guru yang seperti itu maka tidak akan dianggap oleh para siswanya. Logisnya, jika seseorang ingin dihargai maka harus bisa mencoba menghargai orang lain pula. Jadi jika guru ingin dihargai, baik itu pembicaraannya atau pendapatnya maka otomatis guru juga harus bisa menghargai para siswanya.

4. Tidak peduli terhadap keadaan di kelas. Jika seorang guru niatnya hanya sebatas melaksanakan tugas saja, tanpa memikirkan sesungguhnya bagaimana proses belajar dan mengajar yang baik itu. Maka tidak akan tercipta proses belajar mengajar yang kondusif dan teratur.

5. Jarang masuk, atau sering terlambat. Seorang guru harus memberikan contoh yang baik terhadap para siswanya. Karena jika guru tidak masuk atau terlambat dikhawatirkan para siswanya tidak mengerti untuk belajar sendiri. Yang ada hanyalah digunakan dengan hal-hal yang tidak mendukung terhadap pembelajaran. Atau jika alas an tidak masuknya karena ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan, maka minimalnya memberi tugas dan menunjuk ketua kelasnya agar bisa mengkondisikan keadaan kelas dengan baik.

No comments: