Sunday, July 27, 2008

Tokoh Filosofi di Zaman Renaissance, Leonardo da Vinci, Niccolo Machiavelli dan Michaelangelo Buonarroti

1. Leonardo Da Vinci

Leonardo da Vinci (15 April 1452 – 2 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna.Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.

Latar Belakang

Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci.

Pada tahun 1476 tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu berada di bawah pengawasan yang berwenang [1].

Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana.Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma
Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam merancang katedral Santo Petrus.Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.
Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan sundal diperistri oleh Yesus.

Si jenius yang satu ini memang masih membuat penasaran dunia, beratus tahun setelah ia wafat. Siapa yang tidak kenal Monalisa, the Last Supper atau Madonna of the Rock, atau karya-karyanya yang lain. Da Vinci belakangan ini juga seperti menjadi fenomena sosial, setelah bukunya Dan Brown, Da Vinci Code, meledak di pasaran. Setelah itu semua orang seperti jadi ahli tentang Da Vinci, dan menginterpretasikan karya-karyanya.

Leonardo Da Vinci pandai melukis, karya-karyanya yang luar biasa, contoh lukisannya adalah the Last Supper, Untuk orang sejenius Da Vinci, memang kemungkinan bahwa ia membuat itu dengan asal-asalan atau kebetulan adalah sangat kecil.
Da Vinci juga ahli anatomi melukis posisi tubuh murid-murid Yesus dengan begitu dinamisnya. Ia juga sengaja melukis Yesus dengan mulut sedikit terbuka, seolah-olah Yesus sedang mengatakan sesuatu. Tapi kalau lukisan ini lantas diinterpretasikan, atau bahkan lebih jauh lagi, dijadikan justifikasi teori-teori tertentu seperti dalam "Da Vinci Code", rasanya itu terlalu berlebihan.

Kemudian, lukisan Monalisa yang dikenal luas sebagai karya masterpiece Da Vinci. Lukisan yang sekarang disimpan di Louvre Paris ini katanya mampu membius semua orang yang memandangnya.

Istimewanya, Da Vinci memproklamirkan bahwa Monalisa adalah karya masterpiece-nya, dan konon di masa tuanya ia sering membawa-bawa lukisan itu ke mana saja ia pergi. Jadi, kalau sang maestro saja sudah mengumumkan bahwa Monalisa adalah masterpiecenya, orang lain otomatis percaya.

2. Niccolo Machiavelli

Machiavelli berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan dan mempertahankannya, orang cenderung menghalalkan segala cara.

Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.
Anti statis kaum liberal melihat pesan-pesan utama yang dikatakan Machiavelli's bahwa ia berbicara atas nama suatu status yang kuat dibawah seorang pemimpin kuat, yang menggunakan maksud apapun untuk menetapkan posisinya, sedangkan liberalisme adalah suatu ideologi dari kebebasan individu dan aneka pilihan sukarela atau fakultatif. Beberapa hasil karyanya adalah Il Principe - 1513 dan Discorsi

3. Michaelangelo Buonarroti'

Michaelangelo Buonarroti' atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) (6 Maret, 1475 - 18 Februari, 1564) adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance.

Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.

Riwayat hidup

Lahir dekat Arezzo, di Caprese, Toscana, Italia tahun 1475. Ayahnya Lodovico di Leonardo di Buonarotti di Simoni adalah seorang pegawai hukum di Caprese. Ibunya Francesca di Neri del Miniato di Siena. Keluarganya memiliki status kebangsawanan rendah.

Awal pembelajaran, pengaruh keluarga Medici

Ayahnya menginginkan agar Michaelangelo berkonsentrasi ke profesi yang dianggap lebih mapan, namun Michaelangelo menyukai seni rupa. Ia lalu dibina oleh Domenico Ghirlandaio (namun dengan suatu sebab Michaelangelo menolak hal ini) dan Bertoldo di Giovanni. Ghirlandaio kemudian merekomendasikannya kepada Lorenzo de Medici. Ia lalu membuat beberapa karya yang cukup mengagumkan (untuk usianya yang masih belasan tahun), namun belum mampu membuat namanya menjadi lebih terkenal, di antaranya:

• Madonna de la Salsa (1490-1492)
• Battle of the Centaurs (1491-1492)

Ciri perfeksionisme Michaelangelo mulai berkembang sejak kritik-kritik yang dilancarkan Lorenzo de Medici.

Revolusi Savonarola

Setelah Lorenzo de Medici wafat, penggantinya, Piero de Medici bukanlah orang yang disenangi oleh Michaelangelo. Ia kemudian keluar dari binaan keluarga Medici dan melanjutkan karya-karyanya sendiri. Kepemimpinan Piero de Medici yang lemah membuat kota Firenze dikepung pihak Republikan, dan keluarga Medici terusir dari kota Firenze.

Pada masa ini, Michaelangelo membuat beberapa karya, antara lain:

• Wooden crucifix (1493) untuk gereja Santa Maria del Santo Spirito
• Patung studi Hercules dari marmer

Runtuhnya kekuasaan keluarga Medici memberi celah bagi ajaran pendeta Savonarola yang menentang kembalinya unsur seni klasikisme ke dalam Gereja. Seni Klasik dianggap mengandung banyak demoralisme, di antaranya banyaknya unsur erotisme dan gayisme (kebetulan model-model karya seni yang banyak berada di gereja adalah lelaki).
Hal ini membuat Michaelangelo berusaha keluar dari pengaruh Firenze, dan berusaha menersukan profesinya di Venice, kemudian Bologna. Namun di dua kota ini, tidak ada satu pun yang mengenal kebesaran nama Michaelangelo.

Ia kemudian terlibat penipuan patung "The Lost Cupid" yang kemudian dibeli oleh pihak Gereja. Meskipun kemudian ketahuan, usahanya ini mendapat apresiasi dari Kardinal Raffaele Riario. Michaelangelo kemudian mendapat kepercayaan untuk membuat patung Bacchus. Namun kemudian patung ini diakui Michaelangelo sebagai pesanan Jacopo Galli.

Kembali ke Firenze

Pada November 1497, duta besar Perancis meminta Michaelangelo membuat Pietà, patung Bunda Maria yang menangisi kematian Yesus. Karya ini menjadi pelopor dicantumkannya nama pematung langsung di karya yang dibuat.

Di masa ini, karya-karya Michaelangelo mulai mendapatkan apresiasi yang baik. Dan pada tahun 1504, ia mulai mengerjakan karyanya yang paling terkenal, David yang kemudian dipajang di Piazza della Signoria. Karya ini dimaksudkan sebagai simbol kekuatan Republik atas ancaman dari faksi-faksi yang bertikai di daerah Romawi. Karya ini juga menjadi awal perseteruannya dengan Leonardo da Vinci yang menyarankan agar karya tersebut di tempat yang tidak terlalu mencolok.

Akhir riwayat hidup

Michaelangelo kembali mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan bagian terakhir dari Fresko Sistine's Chapel, yaitu Last Judgement. Karya ini kemudian menimbulkan kontroversi karena pengeksposan ketelanjangan.
Karya ini diperbaiki oleh asistennya Daniele da Volterra dengan menambahkan lukisan kain penutup di bagian yang dianggap penting.
Michaelangelo meninggal pada 18 Februari 1564 di usia 88 tahun. Ia sempat membuat parodi Pietà, dengan mengganti Bunda Maria dengan sosok yang diduga adalah dirinya sendiri.

Kepribadian

Kecenderungan karya Michaelangelo untuk menampilkan objek nudity tubuh laki-laki membuat ia diduga mengalami kelainan homoseksualitas. Selain itu, pada masa Medici homoseksualitas memang menjadi budaya yang lazim terjadi walaupun tetap dianggap amoral. Ia pun pernah terlibat percintaan dengan salah seorang bangsawan laki-laki.
Namun tetap ada catatan mengenai kedekatannya dengan Vittoria Colonna, salah satu model studinya. Tetapi hubungan ini dinilai hanya sebatas teman dekat karena Vittoria Colonna adalah seorang dari sedikit perempuan di masa Renaissance yang memiliki wawasan tinggi di bidang sains.
Sifat perfeksionis terlihat di banyak karya Michaelangelo, salah satunya patung Faun yang dikritik oleh Lorenzo de Medici. Michaelangelo rela menghancurkan gigi-gigi Faun tersebut untuk memenuhi keinginan Lorenzo de Medici untuk membuat patung itu terlihat tua.

Salah satu kesalahan kecil yang pernah dibuatnya setelah itu adalah Patung Bacchus. Patung ini dirancang dengan tidak memperhatikan adanya kemungkinan cacat pada bahan baku. Akibatnya, muka patung ini terlihat retak menghitam.
Kesalahan ini dibayar Michaelangelo saat pembuatan David. Semua bagian terkecil dari marmer yang disiapkan dalam pembuatan patung ini diperhitungkan seteliti mungkin. Hal ini membuat karyanya dihormati karena ketelitian seperti itu sulit disaingi oleh pematung lain.

Namun pribadi Michaelangelo tidaklah sesuci karyanya yang banyak dipajang di altar gereja. Selain isu homoseksualitas, perbuatannya membongkar tubuh mayat membuat ia harus menghadapi banyak pemeriksaan. Karya-karyanya juga banyak yang terlantar hanya karena masalah uang. Dan saat ini, autobiografinya diduga banyak dimanipulasi untuk mengangkat namanya sendiri. Ia juga terlibat rivalitas tidak sehat dengan Leonardo da Vinci.

Sumbangan terhadap Renaisans

Karya Michaelangelo membuka mata seniman pada zaman ini tentang pentingnya studi yang baik tentang anatomi. Pada masa inilah dimulai penelitian langsung organ tubuh dan alat gerak dari mayat.
Karya-karyanya banyak menjadi inspirasi karya seni di masa Renaisans. Selain itu karya arsiterturnya bisa dilihat di banyak bangunan di Firenze.
Karya-Karyanya adalah:

• Madonna and Child with the Infant St. John (Taddei Tondo)
• Il Putto Dormiente
• Madonna de La Scalsa
• Battle of Centaurs
• Wooden crucifix
• Bacchus
• Pietà
• Patung Studi Hercules
• Fresko di Langit-Langit Sistine Chapel
• Patung studi dari beberapa budak
• Fresko Last Judgement di dinding altar Sistine Chapel.
• Moses
• Arsitektur Basilicia of San Lorenzo
• Patung-patung di pemakaman Basilicia of San Lorenzo
• Arsitektur Palazzo Farnese
• Desain arsitektur Basilica St Peter

No comments: